Peringati 1 Juli Hari Proklamasi Kemerdekaan Papua, Ini KNPB Himbau Ibadah

Warpo Wetipo, Ketua I KNPB Pusat - SP

Jayapura, SP – Perayaan Nasional 1 juli 1971 adalah sebagai hari proklamasi kemerdekaan bangsa Papua Barat. Waktu itu disertai dengan pengumuman kabinet pemerintahan, konstitusi sementara Republik Papua Barat dan bentuk penolakan pesta demokrasi nasional Indonesia diikutsertakan orang Papua pertama kali. Oleh karena dasar itulah maka, perlawanan terhadap indonesia dan keinginan kemerdekaan rakyat Papua untuk menentukan nasib sendiri masih berjuang sampai saat ini.

Maka, Untuk memperingati 1 Juli, Komite Nasional Papua Barat (KNPB) menghibau kepada rakyat Papua untuk memperingati 1 Juli 1971 sebagai hari Deklarasi Kemerdekaan Papua ke-79 tahu itu untuk dilaksanakan dengan Ibadah Bersama dan Doa Puasa. Sementara itu Militer Papua Tentara Nasional papua Barat (TPNPB) akan melaksanakan Upacara.

Hal tersebut disampaikan oleh I ketua KNPB Pusat, Warpo Wetipo dalam wawancara dengan Wartawan di Jayapura, Papua. Selasa (30/06/2020), mengatakan dalam memperingati 1 Juli 1971-1 Juli 2020 dihimbau kepada KNPB Wilayah Papua, KNPB Konsulat serta rakyat Papua akgar melaksanakan Ibadah dan doa Pausa.

“ Tanggal 1 Juli ini Merupakan hari Nasional dimana Bangsa republik Papua barat dideklarasikan, sama dengan tanggal 1 Desember 1961 hari nasional sehingga kami sebagai rakyat Papua barat wajib dan kita sebagai anggota sipil memperingangatinya dengan Ibadah di setiap gereja atau setiap dirumah masing,” kata Warpo Wetipo.

Sementara itu, Menurut ketua I KNPB Pusat ini bahwa, untuk Kelompok Militer Papua Tentara Nasional Papua Barat (TPNPB) akan memperingati dengan dengan gaya mereka yaitu Upacara.

“Untuk TPNPB di seluruh teritori West Papua itu akan tetap melaksanakan Upacara. Jadi Upacara TPNPB tidak ada hubungan dengan gerakan sipil kota yang akan melaksanakan ibadah,” kata Wetipo.

Ia menegaskan, Jikapun akan ada oknum-oknum yang akan melakukan aksi didalam kota atau gerakan sipil kota maka, itu merupakan pihak yang mengatasnamakan untuk menyudutkan KNPB atau TPNPB.

“Jika ada gerakan dalam sipil dalam kota yang berupaya menggibarkan Bendera Bintang Kejora atau melakukan aksi-aksi teror berarti itu TPNPB atau OPM tetapi itu kelompok TPNPB Gadungan.  Atau oleh  TNI/Polri yang selama ini menghancurkan nama baik dan perjuangan suci dari TPNPB, OPM.” kata Warpo.

Jika ada aksi anarkis dan pengibaran Bendera maka itu bukan juga pihak KNPB tetapi hibauan KNPB adalah mengadakan Ibadah di Gereja dan dirumah masing-masing atau sekertariat KNPB Masing-masing,” imbuh Ketua I KNPB Pusat.

Sebagai generasi Ketiga bangsa Papua barat, maka harus dan bisa membedakan sejarah 1 Desember 1961 dan 1 juli 1971, agar jangan lagi ada pertentangan dan kesalahapahaman dalam memahami sejarah besar bangsa Papua.

Untuk diketahui bersama bahwa, 1 Desember 1961 adalah hari dimana dunia mengenal Identitas bangsa West Papua yang dideklarasikan sebagai embrio negara yang dilahirkan manifesto Politik (Manifesto adalah pernyataan sikap sebuah kelompok yang diumumkan kepada publik dan sering bermuatan Politis). Sedangkan 1 Juli 1971 adalah hari dimana proklamasi, Sususnan Kabinet dan Kontitusi dilahirkan sebagai dasar pemerintahan republik West Papua.

Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Papua

Tanggal 1 Juli 1971 dikenal sebagai hari proklamasi kemerdekaan bangsa Papua pertama kali terjadi di Papua. Sejak tahun 1961-1970 belum ada proklamasi kemerdekaan, kabinet pemerintahan dan Kunstitusi atau UUD untuk bangsa Papua. Oleh sebab itu perjuangan pada generasi kedua ditetapkan dan umumkan yang menjadi kekurangan oleh generasi pertama dalam upaya mempersiapkan kemerdekaan Papua.

Pada tanggal 1 Juli 1971 terjadi 4 (Empat) peristiwa penting terjadi dalam catatan sejarah diantaranya adalah, Proklamasih Kemerdekaan, Pengumuman Susunan Kabinet Pemerintahan, Tetapkan dan Umumkan Konstitusi Sementara Republik Papua Barat dan Betuk penolakan Pesta demokrasi Indonesia pemilihan umum pertama kali diikutseratakan rakyat Papua. Empat peristiwa penting ini terjadi tepat 1 juli waktu itu merupakan dasar perjuangan kemerdekaan bangsa Papua Barat. (*)