HUT TNI Ke 70 Gagal menjaga Keamanan di Papua, tidak Cukup dengan Kata Maaf.

Nesta Shuiap Sekjen KNPB Pusat

Papua-suarapasema.blogspot.com- Bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Tentara Nasional Indonesia ke-70, Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian secara resmi menyampaikan permohonan maaf atas tindakan para prajuritnya yang tidak beretika selama menjalankan tugasnya di Tanah Papua. itu  tidak Cukup dengan Hanya-Kata, tetapi harus mengungkap pelaku semua Pelanggaran HAM yang terjadi di papua di duga dilakukan oleh Oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) Sendiri, kalau memang melayani dan melindungi masyarakat karena yang selalu i tembak adalah warga sipil dan sekolah jelasnya,

Danrem Brigjen TNI Tri Soewandono mengingatkan prajurit TNI dis sela lakukan peringatan HUT TNI ke 70 memintah kepada selalu dekat dengan rakyat serta tidak boleh menyakiti rakyat yang telah membesarkan TNI tetapi itu Faktanya tidak ada.

tentara pejuang untuk melayani masyarakat di tempat tugas prajurit. tetapi TNI ada untuk menyiksa, membunuh, dan memperkosa orang papua, kehadiran TNI di Tana Papua kami tidak menikmati Kedamaian sedikitpun, yag kami rasakan hanyalah ada penderitaan dan tangisan.

TNI telah gagal dalam menjaga kemanan di papua karena bukan mengasihi Rakyat tetapi membunuh Rakyat. Seperti beberapa kasus yang terjadi yang diduga dilakukan Oeh oknum TNi namun belum juga pelakukanya tida terungkap yaitu  

1. Tujuh 0rang Luka-Luka, Satu Orang Mati di Tempat

2. Kasus Penembakan Di Timika Menewaskan 2 Orang,

3. Penaganiayaan di Waena, Papua Oleh oknum TNI.

Tambah Nesta perayaan hut TNI tidak ada artinya bagi rakyat Papua. Rakyat Papua Tidak pernah merasa bahwa TNI adalah pagar melindungi Rakyat Papua, orang papua angap TNI adalah pembunuh Rakyat di Papua.

 Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah Alat Kolonial Indonesia untuk memperluas kekuasaan kolonial dan pempertahankan kekuasan penguasa di Papua Barat. Keamanan Negara TNI terus memperluas Wilayah di seluruh Pelosok tanah Papua, perampasan Tanah adat atas Nama Pembangunan, mengusur gunung dan menghancurkan hutan atas Nama Insprastruktur. menguasai laut atas nama mempertahankan kolonialisme indonesia di papua barat. sesungguhnya hutan ikan di laut dan gunung-gunung yang di gusur TNI menghancurkan sumber pendapatan rakyat papua.

berikut Contoh di Biak tanah adat sudah dikuasai oleh marga TNI, marga Angkatan Laut dan Marga Auri. ketiga rakyat pemilik tanah marah ditembak mati dengan alasan menghambat pembagunan. TNI di papua aktor genosida bukan melindungi rakyat Papua.

Dalam peringatan 70 TAHUN TNI ada rencana pembagunan 3 Kodim baru di provinsi Papua barat yaitu sorong. hal ini ancaman bagai rakyat papua karena atas nama pembagunan dan perluasan militer lahan atau tanah milik adat akan disita negara. Tentara kolonial indonesia adalah ancaman genosida bagi rakyat Papua Barat.

Melakukan pendekatan melalui Milter atau melalui mengutamakan pendekatan Kebudayaann itupun tidak cukup untuk menciptakan tanah papua harmonis atau aman, dan damai. kapanpun dimanapun akan terus terjadi, itu hanyalah opini di depan publik tetapi pelaksanaanya tidak sedemikian yang dlakukan oleh oknum TNI. Jelas Nesta. (Suara Pasema).