Dr. Socratez S.Yoman, Bedan Pelayan Pusat,
Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua
,
|
SURAT TERBUKA
PERIHAL: Miras Menjadi Setan Kedua Membantai Orang Asli
Papua Setelah Operasi Militer Di Papua Selama 58 Tahun
Kepada Yang Terhomat,
1. Gubernur Provinsi Papua dan Papua Barat;
2. Para bupati dan walikota provinsi Papua dan Papua Barat;
3. Ketua dan Anggota DPR Provinsi Papua dan Papua Barat dan
Kabupaten/Kota dari Sorong-Merauke;
4. Ketua dan Anggota MRP Provinsi Papua dan Papua Barat.
Dengan surat ini, saya sampaikan keprihatinan dan
kekhawatiran saya tentang masa depan Penduduk Orang Asli Papua yang terancam
dan meluasnya tragedi kemanusiaan yang dilakukan oleh kolonial penguasa
Indonesia yang menduduki, menjajah dan menindas rakyat dan bangsa Papua dari
Sorong-Merauke.
Tidak rahasia umum, penguasa kolonial Indonesia memusnakan
Penduduk Asli Papua dengan beberapa jalan operasi: Operasi militer, operasi
transmigrasi, operasi di rumah-rumah sakit yang menyebabkan kematian Orang Asli
Papua jumlah terbanyak dan tertinggi, operasi pemekaran provinsi dan kabupaten
tanpa memenuhi persyaratan sebagai sebuah daerah otonomi baru. Semua bentuk
operasi ini membawa dampak sangat berbahaya dan buruk bagi Penduduk Asli Papua.
Bapak-bapak terhormat, kesan dan dugaan saya, sepertinya ada
operasi pemusnahan dan pembunuhan senyap (silent killing operation) Orang Asli
Papua, yaitu melalui Operasi Penjualan Minuman Keras dari Sorong-Merauke.
Metode dan cara penjualan Miras juga tidak profesional,
proporsional, tidak normal, cara-cara liar dan primitif, (walaupun sudah
mendapat ijin dari bupati dan walikota).
1. Miras dijual selama 24 jam non stop. Tempat penjualannya
dibuat tralis besi dengan bentuk yang sama di ruko-ruko di depan jalan-jalan
raya di suluruh Tanah Papua.
2. Para penjual Miras memakai beberapa anak muda sekitar 5
atau lebih berdiri di depan tokoh dan setiap mobil datang, anak-anak ini serbu
mendekati mobil yang diparkir dan menawarkan miras. (Pemandangan ini tiap hari
dari pagi-sore terlihat di dekat Pompa Bensin Waena-Jayapura-Papua).
3. Kalau keadaan dan realitasnya sudah seperti ini, maka
Setan-Setan, para penjahat pembunuh Orang Asli Papua yang merancang semua
kejahatan dan kekejaman ini.
Melalui surat terbuka ini, saya membagi pengalaman saya
sebagai berikut.
KEADAAN SANGAT MENGERIKAN:
"Saudara-saudara Orang Asli Papua dimana saja Anda
berada, saya sedang berada di depan Toko Apotik Sekar Jaya Waena persis
berhadapan dengan Universitas Terbuka Jayapura-Waena, Jln SPG Taruna Bhakti. Di
sini ada tempat jual minuman keras dua pintu bersebelahan. Peristiwa yang saya
saksikan ialah pembeli minuman keras 100% OAP hampir setiap menit pembeli
datang membeli dan pergi. Sama,seperti semut. Ada mobil mewah yang parkir dan
turun membelinya. Pembantaian dan pembunuhan bisu (silent killing) sedang
terjadi di Papua. Kejahatan Negara dengan moncong senjata dan kejahatan ekonomi
sosial dengan minuman keras sepertinya mendapat peringkat sama-sama tertinggi
di West Papua. Apakah kejahatan ini kita biarkan berlanjut? Siapa yang memberikan
ijin operasional penjualan ini? Siapa yang membeking penjualan miras yang
pembantai OAP ini? (Gembala Dr. Socratez S.Yoman). Waena, Jln. SPG, Jumat, 20
Desember 2019.
Surat ini saya sampaikan untuk membuka mata kita semua,
bahwa rakyat dan bangsa West Papua sedang berada dalam bahaya
kepunahan/pemusnahan yang dilakukan oleh penguasa kolonial moderen Firaun dan
Goliat Indonesia.
Dua gubernur, para bupati dan walikota di Tanah Papua dari
Sorong-Merauke, saya minta supaya semua ijin minuman keras segera dicabut dan
semua tempat-tempat jual minuman keras ditutup resmi.
Saya minta kepada semua orang beriman kepada Tuhan Yesus
Kristus untuk berdoa kepada Allah leluhur dan nenek moyang Orang Asli Papua
supaya para penjahat, Iblis yang berwajah manusia itu disadarkan dan bertobat
dari cara cari uang yang salah, yaitu dengan membunuh manusia.
Siapa yang menanam kebaikan, kebenaran dan kejujuran, anak
dan cucu mereka akan diberkati dan dipelihara oleh Tuhan selama-lamanya.
Tuhan memberkati. Terima kasih.
Ita Wakhu Purom, Sabtu, 21 Desember 2019
Badan Pelayan Pusat
Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua,
Presiden,
Dr. Socratez S.Yoman
Kontak: 08124888458
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !