Tahun baru, diri yang baru. Di antara kita pasti punya pengalaman tak terlupakan soal berusaha menjadi seseorang yang lebih baik. Mulai dari usaha untuk lebih baik dalam menjalani kehidupan, menjalin hubungan, meraih impian, dan sebagainya. Ada perubahan yang ingin atau mungkin sudah pernah kita lakukan demi menjadi pribadi yang baru. Seperti kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Change the Old Me: Saatnya Berubah Menjadi Lebih Baik ini.
Aku bercerita dengan sahabatku namun tak ada yang bisa menjadi teman curhatku. Aku meratapi apa yang baru saja terjadi walau sebelumnya aku berhasil melewati semua yang mengujiku.
Tak terasa waktu terus saja berlalu. Tak terbesit dalam pikirku aku tak mampu mengendalikan detik yang tetap berjalan. Usiaku semakin bertambah, lingkunganku meluas dan begitu banyak menemui pertemuan juga perpisahan.
Dari serangkaian kejadian aku menerima kabar bahwa ada hidup orang lain yang begitu buruk sehingga membuka pandanganku, ada yang begitu terluka hatinya karena sebuah ucapan sehingga aku berhati-hati dalam menyampaikan maksudku, ada yang begitu kehilangan sehingga aku bersyukur aku masih tetap bersama mereka walau hidup berjauhan saat ini.
Rasa syukur terbesarku untuk semua yang Tuhan beri adalah kesadaran bahwa tidak ada kehidupan yang sempurna. Tidak ada jalan yang persis seperti kamu harapkan, tidak ada keinginan yang selalu bisa diwujudkan.
Siapa pun yang membaca tulisan ini, tak semua yang kualami bisa kusampaikan di sini. Percayalah, semua adalah proses pendewasaan diri, semua tak semata mengujimu namun memberimu pelajaran untuk memahami arti serta proses yang terjadi. Memang benar, tidak ada kehidupan di luar sana yang terlihat lebih buruk dari hidup kita dalam penglihatan ini.
Hidup tidak akan seru dan menyenangkan jika tak menemui kesulitan dan berani menghadapinya. Tidak ada perasaan bangga dan bahagia, juga bisa kutertawai kala menoleh masa lalu karena akhirnya bisa sampai di babak baru, yaitu tahun 2020. Terima kasih tahun-tahun sebelumnya yang mengantarku pada mimpi juga kehidupan yang kutuju, orang yang berlalu dalam kehidupanku, pengalaman serta Tuhanku Yang Maha Besar.
Rezeki, kekuatan, serta kehidupan yang baik tidak hanya hadir dari apa yang aku mau. Namun, dari apa yang paling baik bagi Tuhan untukku.(*)
Aku bercerita dengan sahabatku namun tak ada yang bisa menjadi teman curhatku. Aku meratapi apa yang baru saja terjadi walau sebelumnya aku berhasil melewati semua yang mengujiku.
Tak terasa waktu terus saja berlalu. Tak terbesit dalam pikirku aku tak mampu mengendalikan detik yang tetap berjalan. Usiaku semakin bertambah, lingkunganku meluas dan begitu banyak menemui pertemuan juga perpisahan.
Dari serangkaian kejadian aku menerima kabar bahwa ada hidup orang lain yang begitu buruk sehingga membuka pandanganku, ada yang begitu terluka hatinya karena sebuah ucapan sehingga aku berhati-hati dalam menyampaikan maksudku, ada yang begitu kehilangan sehingga aku bersyukur aku masih tetap bersama mereka walau hidup berjauhan saat ini.
Rasa syukur terbesarku untuk semua yang Tuhan beri adalah kesadaran bahwa tidak ada kehidupan yang sempurna. Tidak ada jalan yang persis seperti kamu harapkan, tidak ada keinginan yang selalu bisa diwujudkan.
Siapa pun yang membaca tulisan ini, tak semua yang kualami bisa kusampaikan di sini. Percayalah, semua adalah proses pendewasaan diri, semua tak semata mengujimu namun memberimu pelajaran untuk memahami arti serta proses yang terjadi. Memang benar, tidak ada kehidupan di luar sana yang terlihat lebih buruk dari hidup kita dalam penglihatan ini.
Hidup tidak akan seru dan menyenangkan jika tak menemui kesulitan dan berani menghadapinya. Tidak ada perasaan bangga dan bahagia, juga bisa kutertawai kala menoleh masa lalu karena akhirnya bisa sampai di babak baru, yaitu tahun 2020. Terima kasih tahun-tahun sebelumnya yang mengantarku pada mimpi juga kehidupan yang kutuju, orang yang berlalu dalam kehidupanku, pengalaman serta Tuhanku Yang Maha Besar.
Rezeki, kekuatan, serta kehidupan yang baik tidak hanya hadir dari apa yang aku mau. Namun, dari apa yang paling baik bagi Tuhan untukku.(*)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !