Daerah Otonom Baru ( DOB ) Pintu Masuk Bagi Transmigrasi, Dari pernyataan 60 toko perwakilan masyarakat Papua bertemu
Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta selasa ( 10/09/2019 ).
Dalam pertemuan itu perwakilan masyarakat Papua yaitu Abisai
Rollo mengajukan sejumlah permintaan salah satu ialah pemakaran Daerah Otonom
Baru ( DOB ) provinsi lima wilayah adat.
Pernyaan ini sangat luar biasah hanya saya sebagai toko,
pemimpin harus berpikir cerdas, jerni dan bijaksana untung dan rugi saya pikir
semua kebijakan politik, ekonomi, keamanan ini suatu proses pemusnahan etnis
Malanesia secara struktur, terprogram dan sistematis untuk memusnahkan Orang
Asli Papua.
Pemakaran Daerah Otonom Baru ( DOB ). lima wilayah adat di
Papua ini yang tidak seimbang dengan
penduduk Asli Papua merupakan rantai - rantai Penduduk, Penjajahan, dan
Pemarjinalan Penduduk Asli Papua sekarang sedang di galakkan dengan berlindung
di balik slogan pembangunan nasional. " politik adu domba ( politik devide
etimapera ) seperti yang diterapkan oleh Penjajah, Aparthein di Afrika Selatan,
pada tahun 1978, Pieter W. Botha menjadi Perdana Menteri dan memecah belah
persatuan rakyat Afrika Selatan dengan mendirikan Negara - negara boneka:
negara Boneka Transkei, Negara boneka Ciskei. Dalam konteks Papua, pemerintah
pusat membentuk banyak Provinsi dan kabupaten kota untuk memecah - belah
keutuhan dan kesatuan Orang Asli Papua.
Bentuk polarisasi dan adu domba yang lebih berbahaya
terlihat dalam daerah pemakaran kabupaten, kota dan provinsi. Orang Sorong
dikelompokkan dalam kabupaten sendiri. Orang Biak dikelompokkan dalam kabupaten
sendiri. Orang Serui dikelompokkan. Orang Paniai dikelompokkan sendiri. Orang
Deiyai dikelompokkan sendiri. Orang Intan Jaya dikelompokkon sendiri. Orang
Manokwari dikelompokkan sendiri. Orang Dogiai dikelompokkan sendiri. Orang
Timika dikelompokkan sendiri. Orang Jayapura dikelompokkan sendiri. Orang
Keerom dikelompokkan sendiri. Orang Sarmi dikelompokkan sendiri. Orang Puncak
dikelompokkan sendiri. Orang Puncak Jaya dikelompokman sendiri. Orang Lanny
Jaya dikelompokkan sendiri. Orang Tolikara dikelompokkan sendiri. Orang
Mamberamo Tenggah dikwlompokkan sendiri. Orang Mamberamo Raya dikelompokkan sendiri.
Orang Nduga dikelompokkan sendiri. Orang Wamena dikelompokkan sendiri. Orang
Yahukimo dikelompokkan sendiri. Orang Pengunungan Bintang dikelompokkan
sendiri. Mereka dikurung seperti hewan saja, tetapi beberapa orang yang setia
dan rajin urus pemakara Daerah Otonom Baru ( DOB ). Papua ini mereka sendiri
yang belum menyadari dan belum mengerti proses penghancuran dalam
pengelompokkan ini.
Konsekuensi pemakaran Daerah Otonom Baru ( DOB ).
Provinsi/Kabupaten kota ini ialah: (1) pengiriman dan datangnya penduduk dari
luar untuk mendapatkan peluan ekonomi di daerah pemakaran dan peminggirkan atau
memusnahkan penduduk asli Papua. (2) orang asli Papua diisolasi atau
dikelompokkan dalam suku mereka masing - masing dengan politik adu - domba. (3)
pengiriman anggota keamanan negara TNI - POLRI dan Brimob dengan tujuan
keamanan negara.
Gaya ini jangan sampai pemakaran hanya menguntungkan orang
Non-Papua sementara masyarakat Asli Papua akan terus termajinalkan, nanti
rakyat mempertanyakan kemana OTSUS. Selama ini sudah banyak contoh terutama
penerimaan ASN, dimana ASN malah didominasi orang luar Papua. Pesta demokrasi
atau pemilihan anggota Dewan di seluruh Indonesia khusus Papua kursih hampir
semua dikuasanyai oleh pendatang. begitu juga polisi dan TNI tidak lagi memposisikan
orang asli Papua pada porsi yang semestinya. Padahal Otsus kan untuk
memproteksi Orang Asli Papua.
Program Transmigrasi adalah Program perpindahan penduduk miskin, tidak punya
tanah, tidak punya rumah, tidak punya gunung, tidak punya air, tidak punya
kebun, tidak punya ternak dari luar
wilayah Papua di kiri…
[15:46, 12/11/2019] +62 813-8222-1237: Selamat sore ganteng
edit baru kasih naik k waa waa
[15:46, 12/11/2019] +62 813-8222-1237: SULIT MENEMUKAN ORANG
JUJUR
Oleh : Sepi Angginak Wanimbo
Kalau kita mau berterus terang, di zaman seperti sekarang
ini sulit rasanya mendapat orang yang benar - benar jujur. Kata jujur bisah
didefinisikan:
1. Hati yang lurus, tidak berbohon, berkata apa adanya.
2. Tidak curang.
3. Tulus ikhlas, tidak munafik atau bermuka dua. Kejujuran
itu lahir dari hati yang bersih, dan kemudian terefleksi melalui perkataan dan
perbuatannya. Mengapa kejujuran sulit ditemukan? Karena kebanyakan orang lebih
mementingkan diri sendiri demi memperkaya diri sendiri, dan akhirnya orang akan
menghalalkan segala macam cara, berkata bohong, menipu, mencuri dan sebagainya.
Mikha, utusan Tuhan, menyatakan dalam tulisannya tentang
kemerosotan akhlak umat Israel. Mereka semuanya mengincar darah, yang seorang
mencoba menangkap yang lain dengan jaring. Tangan mereka sudah cetakan berbuat
jahat; pemuka menuntut, hakim dapat disuap; pembesar memberi putusan
sekehendaknya, dan hukum, mereka putar balikan! ( Mikha 7 : 2b -3 ). Apa yang
ditulis oleh mikha ini tak jauh berbeda dengan keadaan manusia di masa sekarang
ini. Apapun situasi dan keadaannya, orang percaya dituntut untuk menunjukkan
kualitas hidup yang tidak terbawa oleh harus dunia ini. Orang percaya dituntut
untuk menjadi orang yang jujur di segala bidang kehidupan, sebab tanya kejujuran
tak mungkin kita akan mengalami kebahagiaan hidup. Contoh: bila dalam suatu
keluarga, suami sudah tidak lagi berlaku jujur terhadap isteri atau sebaliknya,
bisa dipastikan bahwa hubungan antaranggota keluarga akan dipenuhi dengan
kecurigaan karena ada kepura - puraan atau ada sesuatu yang disembunyikan, dan
tidak ada lagi kesatuan hati. Dampaknya? Tidak ada suka cita dan damai
sejahtera.
Orang boleh saja mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang
jujur, tapi jika terhadap manusia yang kelihatan saja ia tidak bisa jujur,
mustahil kalau dia bisa jujur terhadap Tuhan yang tidak dapat dilihatnya.
Salomo menasihati, sebab itu tempuhlah jalan orang baik, dan peliharalah jalan
- jalan orang benar. Karena orang jujurlah akan mendiami tanah, dan orang yang
tak bercelalah yang akan tetap tinggal di situ, ( Amsal 2: 20 - 21 )
"Jalan orang jujur adalah menjauhi segala jenis
kejahatan"
Tiom : 16 November 2019
Penulis : Ketua Pemuda Baptis Di Tanah Papua
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !