Bank Dunia Catat Papua 27,5 Persen Kemiskinan Tertinggi dari Jakarta 3,5 Persen |
Vanimo,SP
-
Bank Dunia atau dikenal juga sebagai World Bank yang merupakan lembaga keuangan
Internasional yang memiliki perwakilan di hampir setiap negara khususnya
negara-negara berkembang..
Sementara, Bank Dunia ini
mencatat bahwa Papua 27,5 Persen tingkat kemiskinan tertinggi dari di beberapa
wilayah di Indonesia pada 2019.
“Salah satunya Papua,
dimana 27,5 persen warganya masih hidup di bawah garis kemiskinan. Sementara
Jakarta jauh terendah 3,5 Persen warga miskin,”.
Dalam sebuah laporan
berjudul World Bank East Asia and Pacific Economic Update October 2019,
Weathering Growing Risks atau (Bank Dunia Asia Timur dan Pembaruan Ekonomi
Pasifik Oktober 2019, menghadapi risiko yang semakin besar), Bank Dunia
menyatakan bahwa Pemerintah Republik Indonesia masih punya tantangan untuk
menekan ketimpangan kemiskinan antar daerah meskipun, Pemerintah RI disebut
telah cukup berhasil mengurangi angka kemiskinan.
Berdasarkan catatan
sejak Maret 2018 hingga Maret 2019, sebanyak 28 provinsi telah berhasil
memangkas angka kemiskinan. Di sisi lain, angka kemiskinan di 6 provinsi justru
meningkat.
Selain itu, Bank Dunia
juga menyoroti kawasan timur Indonesia yang masih tertinggal secara signifikan.
Ini terlihat dari Papua yang memiliki tingkat kemiskinan tertinggi sebesar 27,5
persen. Berbanding terbalik dengan Jakarta, sebagai provinsi dengan tingkat
kemiskinan terendah yakni 3,5 persen.
Jika mengacu pada data
milik Bada Pusat Statistik (BPS), prosentase penduduk miskin di Tanah Air pada
Maret 2019 adalah sebesar 9,41 persen, menurun 0,25 persen poin dari September
2018, dan berkurang 0,41 persen poin secara Year on Year (Yoy) terhadap Maret
2018.
BPS juga melaporkan,
jumlah penduduk miskin pada Maret 2019 adalah sebesar 25,14 juta orang, menurun
0,53 juta orang terhadap September 2018, dan terpangkas 0,80 juta orang dari
Maret 2018.
Sementara prosentase
penduduk miskin di daerah perkotaan yang pada September 2018 sebesar 6,89
persen, turun menjadi 6,69 persen pada Maret 2019. Begitu juga prosentase
penduduk miskin di daerah pedesaan, yang turun dari 13,10 persen pada September
2018 menjadi 12,85 persen pada Maret 2019.
Sebelumnya, Presiden
Joko Widodo (Jokowi) menargetkan tingkat kemiskinan bisa diturunkan menjadi
8,5-9 persen di 2020. Hal ini seiring dengan berbagai program belanja yang
digelontorkan pemerintah di tahun depan.
Hal tersebut
diungkapkan Jokowi dalam Pidato Nota Keuangan di Gedung MPR/DPR RI Jakarta,
pada Jumat 16 Agustus 2019.
"Berbagai belanja
tersebut diharapkan dapat mendorong tercapainya sasaran pembangunan pada tahun
2020," ujar dia.
Jokowi menjelaskan,
target-target yang akan dicapai pemerintah dari belanja di 2020 antara lain
penurunan pengangguran ke tingkat 4,8 persen sampai 5,1 persen.
Selain itu, kemiskinan
diharapkan dapat terus diturunkan di kisaran 8,5 persen sampai 9,0 persen dan
ketimpangan menurun di kisaran 0,375 sampai0,380.
"Pemerintah juga
optimis pembangunan kualitas manusia dapat terus ditingkatkan dengan target IPM
mencapai 72,51 pada tahun 2020," ucap dia.(*)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !