Bermodal Sepeda Kampanye Papua Merdeka keliling dunia - Movie Papua
Headlines News Pasema

Home » , » Bermodal Sepeda Kampanye Papua Merdeka keliling dunia

Bermodal Sepeda Kampanye Papua Merdeka keliling dunia

Written By Admin on Sunday, October 13, 2019 | 3:38 PM

Jeremy Bally Asal Kanada bersepeda keliling Dunia Kampanye Papua Merdeka


Setiap orang mempunyai impian dan tujuannya masing-masing untuk ingin berkeliling dunia, ada yang berwisata dan lainnya. Setiap orang berkunjung ke setiap negara berbeda pula tujuannya. Ditengah impian yang tinggi sering menjadi pertimbangan dan kendalah karena membutuhkan biaya yang sangat besar dari, Biaya Penerbangan, Kendaraan, Makan hingga Hotel.

Namun, Bagi Jeremy Bally Pria 25 tahun kewarga Negaraan Kanada ini memiliki solusi lain, yaitu berkendara dengan sepeda.
Jeremy Bally dalam bersepeda tersebut ia berkeliling di 7 Negara dengan bermodal kendaraan roda dua yakni bermodal sepeda. Ditengah itu ada hal menarik yang ia lakukan adalah Peduli kemanusian dan bersolidaritas bagi Papua.

“Jeremy melakukan kampanye Papua Merdeka dengan berkeliling di 7 Negara di dunia dengan bermodal sepeda. Ia memberi dengan perjalanan panjang tersebut dengan diberi nama, "Pedalling for Papua" atau “mengayuh untuk Papua”.

Apa yang ia lakukan untuk melakukan kampanye tersebut? Yang menariknya adaah, Sejak tahun lalu (2012), Bally berbicara di gereja, festival, kedai kopi, ruang keluarga di Kanada tentang bagaimana 300 lebih suku di Papua tidak hanya mengidentifikasi diri sebagai orang Dani, Lani, Korowai, Mee, Baik Moni, Marin, Ayamaru, Biak, Hubla Yali, Ngalik, Meek dan lainnya. Tetapi, Mereka bersatu dan berjuang sebagai bangsa dan berjuang untuk menentukan identitas mereka sebagai manusia Merdeka.

Seperti dikutip thevalleyvoice.ca,penyebab utama perjuangan orang Papua adalah apa yang banyak pengamat juluki sebagai genosida gerak lambat yang mereka alami saat ini dan tentu identitas merupakan tema yang menentukan perjuangan Papua Barat.

Pada perjalanan tahun lalu itu, Bally telah menarik Lush Cosmetics sebagai sponsor utama. Lush mendanai perjalanan ke 7 negara, Kanada, Timur Laut Amerika Serikat, Inggris, Belanda, Irlandia, Selandia Baru, dan akan berakhir Australia. Perjalananan ini telah ia awali dari Montreal, ibu kota Canada sejak (30/06/13) lalu.

Unik memang, sepedanya yang Bally gunakan untuk keliling ke nagara-negara itu. Di belakangnya telah ia pasang bagasi untuk penyimpan persediaan makanan, diapit bendera Kanada dan bendera Papua, Bintang Kejora. Membawa serta proyektor, laptop, dan ukulele, sesekali berhenti untuk memanjat pohon.

Tidak hanya sepedanya yang unik. Cara Bally mengatakan tentang kondisi Papua saat ini dan bagaimana keinginan orang Papua saat ini ke negara-negara itu juga unik. Dalam perjalanan itu, Bally berhenti di mana saja terdapat gereja, festival, kedai kopi, atau bahkan ruang keluarga. Di sana, ia menyiapkan peralatan presentasinya untuk menceritakan kisah rakyat Papua Barat dengan bantuan proyektornya.

Pemutaran film, puisi, lagu-lagu dengan diiringi ukulele tentu memiliki daya tarik universal untuk segala usia dan latar belakang. Lagu milik Arnold Ap merupakan salah satu dari 5 lagu di Pedalling for Papua / Pedayuh untuk Papua.

Dengan cara yang unik, Bally mampu memberitahu kepada semua orang yang ia jumpai tentang bagaimana orang Papua mengalami kekerasan negera selama 50 tahun lamanya dan tidak banya diketahui dunia internasioanl.

Dikutip leaderpost.com, Bally mengatakan, diperkirakan 100.000 - 500.000 orang Papua Barat telah tewas sejak pendudukan, meskipun jumlahnya sulit untuk mengkonfirmasi karena kontrol pemerintah yang ketat dan larangan media mencekik. Memperjuangkan kemerdekaan secara damai seperti pengibaran bendera Papua Barat atau menyerukan hak asasi manusia ditekan oleh Indonesia.
Genosida gerak lambat adalah "konflik dunia yang paling dilupakan" dan "pembunuhan massal" adalah beberapa istilah yang telah digunakan ahli untuk menggambarkan situasi.

Bocoran video diposting di YouTube penyiksaan, pembunuhan, dan penyalahgunaan Papua Barat oleh tentara negara menunjukkan realitas mengerikan dari istilah-istilah ini.

Dikatakannya, kondisi ini bisa terjadi mungkin karena Papua Barat memiliki sejumlah besar sumber daya alam, termasuk beberapa tembaga terbesar di dunia dan tambang emas.

Kondisi ini belum banyak didorong ke tingkat internasioanal. Dalam kondisi ini, bagi Bally, peningkatan kesadaran dan aksi solidaritas politik Papua Barat mendesak. Tantangan kampanye ini dan dengan kampanye tentang isu-isu internasional secara umum selalu membuat isu-isu dan orang-orang jauh dari kita merasa dekat, jika tidak secara fisik, dalam jiwa.

 Jeremy Billy Kampanye Papua Merdeka-Suara Pasema

Maka, dengan Pedailing for Papua, Bally mengatakan, ia benar-benar bisa menjelaskan kepada orang bagaimana ia datang untuk mendedikasikan diri untuk Papua, dan memberikan mereka kesempatan untuk berpikir tentang bagaimana mereka dapat menemukan jalan masuk ke sesuatu yang jauh.

Saya mengambil sikap pribadi sebagai warga dunia. Kita perlu pendukung internasional untuk mendedikasikan diri untuk ini. Indonesia menginvasi wilayah tersebut pada tahun 1962, dan pada tahun 1969 memerintahkan Papua Barat-sebagian besar di bawah todongan senjata-untuk memilih integrasi dengan Indonesi, leaderpost.com.

Papua Barat adalah sebuah provinsi yang meliputi setengah bagian barat New Guinea, pulau terbesar kedua di dunia, yang terletak beberapa ratus kilometer sebelah utara Australia.

"Saya pribadi berjuang dengan melibatkan diri untuk masalah ini sepanjang waktu. Cerita ini harus diberitahu, dan akan Ini arti bahwa kita bisa melakukan sesuatu bersama-sama karena kita adalah satu, manusia, kata Bally dikutip freeinews.com.

Siapa Jeremy Bally? Jeremy Bally lahir dan dibesarkan di pantai barat Kanada. Ia seorang pengendara sepeda dan musisi. Bally pertama kali mendengar tentang Papua Barat melalui seorang teman yang peduli. Lebih dari dua tahun ia terlibat dengan masalah ini.

Lalu, visi untuk Pedalling untuk Papua mulai terbentuk. Pada tahun 2011, ia terbang ke Indonesia untuk melihat langsung apa situasi di lapangan, Papua Barat. Ia melakukan wawancara dengan banyak orang selama periode minggu 5.Lalu, ia tiba kembali di rumah dan mulai persiapan untuk kampanye pertama.

Pengalamannya di Papua Barat ia kemas dalam presentasi multimedia, dan bersepeda itu 7500 kilometer di Kanada. Ia mendidik ribuan warga Kanada tentang hak asasi manusia, lingkungan dan situasi politik di Papua Barat.

Diketahui, kampanye tentang kondisi Papua dilakukan Koordinator Diplomasi Internasional Papua Barat, Benny Wenda belum lama ini bebarapa Negara. Dalam perjalanan "Freedom Tour" ini, Benny Wenda ditemani Pengacara HAM Internasional, Jennifer Robinson dan penasihat hukum Julian Assange.
Sementara itu Isu Papua, Sebelumnya hanya berbicara di acara-hingga forum-forum kecil, tetapi dengan terbentuknya Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat atau United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) menyatukan tiga gerakan kemerdekaan politik utama yang memperjuangkan kemerdekaan Nugini Barat (Papua Barat) di bawah organisasi payung tunggal.

 ULMWP dibentuk pada 7 Desember 2014 di Vanuatu dengan menyatukan Republik Federal Papua Barat (Federal Republic of West Papua, NRFPB), Koalisi Pembebasan Nasional Papua Barat (West Papua National Coalition for Liberation, WPNCL) dan Parlemen Nasional Papua Barat (National Parliament of West Papua, NPWP), hingga ULMWP terima sebagai Observer atau Peninjauh di Melanesian Spearhead Group (MSG), maka dari itu masalah Papua Bahasa di forum-forum besar seperti MSG, Pasifik Island Forum (PIF) hingga Masalah Papua Barat dibawa hingga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations (UN). (*)


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

pengunjung

Subscribers Channel


Translate Pasema

Member

Flag Counter
 
Design Website : Design Website IG | Piter Papua Youtube | Piter Papua Facebook
Website Owner Suara Pasema
Copyright © 2020. Movie Papua - All Rights Reserved
'>'>Papuans Behind Bars the Irons
Piter Papua terima Design Blog Or Website
"body"