Koalisi rakyat Maluku tolak merusak lahan Sagu karena program transmigrasi

Masyarakat Maluku di huaulu tolak program transmigrasi 2018

Jayapura, Psmnews - Koalisi rakyat Maluku tolak merusak lahan Sagu karena menurut mereka Sagu adalah Indentitas dan makan sehari mereka.

Setelah kehilangan wilayah ulayat untuk Program Transmigrasi SP1 pada tahun 2010, Masyarakat Adat Negeri Huaulu, Seram Utara,  Kabupaten Maluku Tengah ini menolak karena merosak lah sagu untuk program transmigrasi 2018.

Menjelang akhir tahun 2018 ini kembali terancam kehilangan tanah ulayat untuk pembukaan wilayah program transmigrasi yang baru. Tidak tanggung-tanggung, kali ini wilayah yang akan diambil berupa Hutan Sagu Pusaka.

Hutan sagu yang berada pada dataran rendah sebelah utara dari perkampungan orang Huaulu saat ini, menurut tuturan juga menjadi pusaka dari negeri-negeri adat lainnya di pesisir dan pegunungan Seram Utara bahkan sampai di Seram Barat dan Seram Timur. 

Mengapa sampai hutan sagu ini menjadi pusaka dari banyak Negeri Adat di Nusa Ina atau Pulau Ibu (sebutan untuk Pulau Seram) ini dirusak?

Karena dipercaya leluhur negeri-negeri adat tersebut telah mengolah sagu secara bersama-sama di tempat tersebut. 

"Konon di dalam Hutan Sagu Pusaka ini pula, leluhur dari negeri-negeri tersebut juga menaruh 'tanda mata' agar anak cucu dapat mengingat mereka dan menjaga hutan ini secara bersama-sama".

Atas rencana pembongkaran Hutan Sagu Pusaka ini, Masyarakat Adat Negeri Huaulu bersama tua-tua adat telah menyatakan sikap menolak pembongkaran hutan tersebut dan juga kehadiran program transmigrasi di wilayah adat mereka. 

Mari bersama saling bantu dengan Masyarakat Adat Negeri Huaulu dan Negeri-negeri Adat lain di Maluku untuk menyuarakan penolakan ini dan menjaga Hutan-hutan Sagu Pusaka yang ada... Karena sagu bukan sekedar bahan pangan, tapi juga karena #SaguIdentitasKami

(Tagar #SaguIdentitasKami adalah sebuah "Koalisi Rakyat" dalam upaya perlawanan atas perampasan Hutan Sagu Pusaka di Wilayah Ulayat Negeri Adat Huaulu - Pulau Seram Bagian Utara - Maluku, yang rencananya akan dipakai untuk wilayah transmigrasi baru (SP2 Huaulu). Tagar ini juga menjadi perlawanan bagi perampasan lahan sagu di berbagai wilayah adat lainnya.)

Ttd.

Kami, rakyat yang berkoalisi :

1. Masyarakat Adat Negeri Huaulu

2. BAMM (Beta Alifuru Maluku Melanesia)

3. BikiniBottom_Amboina Collective

4. Sombanusa