Manusia Berharga Di Mata Tuhan atau Bangunan Gereja - Movie Papua
Headlines News Pasema

Home » , » Manusia Berharga Di Mata Tuhan atau Bangunan Gereja

Manusia Berharga Di Mata Tuhan atau Bangunan Gereja

Written By Admin on Monday, October 19, 2015 | 9:58 AM

Paniai Berdah 8 Desember 2014




Papua-suarapasema.blogspot.com- Di lihat dari Beberapa Kasus Pembunuhan yang terjadi terhadap Umat Tuhan Di Papua tidak pernah Melakukan tindakan membela atau melindungi Umat Tuhan di Tanah Papua. Ketika ingin melakukan Unjuk Rasa dengan Demo Damai saja Aparat Selalu di Blokade jalan tetapi untuk Demo Damai Untuk Gereja dibakar di Aceh Tidak aparat memberikan atau mengisinkan, Maka beberapa pertanyaan yang muncul yaitu apakah manusia papua lebih penting atau kah Bangunan Gerejanya?

Di mana ada umat maka disitu ada gereja serta ada gereja dalamnya ada Jemaat. Maka Hambah Tuhan dan Pemuda Kristen Harus lebih Kritis Soal Masalah Umat Tuhan Di Papua, Selama ini tak Kungjung habis tetapi terus terjadi pelanggaran HAM Di Tanah Papua.


Kita meninjauh kembali Sungguh aneh tapi nyata, semua akan terlihat jelas bahwa, tidak ada nilai sama sekali kehormatan dan martabat orang melanesia di papua barat di mata gereja dan di mata pemerintah kolonial indonesia.

Masa manusia di Papua dibunuh oleh aparat pemuda-pemuda tidak pernah demo, apakah manusia papua yang dibunuh itu bukan umat Tuhan ?
Menurut catatan ada 12 kali peristiwa penembakan terhadap warga sipil namun Pemuda gereja diam dan tidak pernah demo seperti sekarang demo ke DPRP tentang pembakaran Gereja di Aceh. Kata Nesta Suhuniap.


pertistiwa berdara tersebut antara lain :

1. Pembunuhan Masal di Paniai 8 desember 2014, menewaskan 4 pelajar dan puluhan lainya terluka,
2. Penembakan terhadap anak kepala suku FIT NAWIPA, Kepala suku umum timika FIT NAWIPA gorong-gorong timika, Polisi menembak Meki Nawipa Umur 19 Tahun , Sabtu 10 januari 2015 malam, pukul 21.45 di Gorong-Gorong Timika.
3. Penembakan Pembubaran Paksa penggalangan dana Kemanusiaan Untuk Vanuatu di Yahukimo tanggal 19 Maret 2015, polisi menembak mati Obang Segenil, dan 6 orang lainya terlukan akibat penembakan yang dilakukan kepolisian.
4. Penembakan di Dogiyai satu orang tewas atas nama PODEPA AGAPA 14 anak sekolah dan 7 orang lainya terluka, pada tanggal 26 juni 2015
5. Pembunuhan Misterius yang diduga dilakukan oleh aparat kepolisian yang berpakian pereman atau militer non oragani di Yahukimo pada tanggal 04 maret 2015, salah satu anggota KNPB yahukimo DENI BAHABOL, dibunuh aprat lalu dibuang di sungai dengan di isi dalam karung.
6. Penembakan 11 orang di Tolikara dan 1 orang atas nama EDI WANIMBO Mati dan 10 orang lainya terluka akibat timah panas aparat, pada tanggal 17 juli 2015
7. Penembakan terhadap 6 warga sipil di timika Pada tanggal 28 agustus 2015, menewaskan, EMANUEL MAIRIMAU, YULIANUS AKOARE dan 4 orang lainya terluka akibat timah panas TNI
8. Pembunuhan dan penikaman serta pembakaran di organda yang mengakiatkan korban mahasiswa di kamkey pada tanggal 9 juni 2015
9. Pembunuhan terhadap KALEB BAGAU di timika pada tanggal 28 sebtember 2015, dilakukan oleh kepolisian.
10. Pembunuhan YAMES KOGOYA yang dilakukan oleh Militer Non organik kemudian dibawah ke Rumah sakit abe pada tanggal 24 september 2015, diduga dilakukan oleh Militer non organik.
11. Penculikan dan penyiksaan oleh polisi terhadap 3 pemuda di pante besyi G jayapura pada tanggal 27 Agustus 2015.
12. Penagkapan dan penyiksaan terhadap salah satu pemudah di merauke oleh kepolisian pada tanggal 28 september 2015. Menurut catatan sekitar 12 kasus yang menonyol di Papua satu tahun terakhir ini, tidak satu kasus pun kepolisian dapat mengungkapkan pelaku dan mengusus tuntas. Terkesan kasus –kasus ini dibiarkan, sehingga para pelaku terus membunuh manusia papua. Jelas Nesta.

Selama semua peristiwa ini terjadi dimana pemudah gereja yang demo tentang pembakaran Gereja di Aceh ? coba jangan ada diskriminasi .
Beberapa peristiwa Penembakan terhadap rakyat sipil di Papua semua orang diam dan bisu, memiarkan parah pembunuh terus berkeliaran di Papua.
Ada apa dibalik semua ini ? Pembunuhan terhadap pelajar di Pania, Pimpinan Pemuda gereja tidak pernah Demo di DPRP, 
Penembakan terhadap rakyat sipil di Yahukimo pemuda gereja diam dan bisu.
penembahkan di Tolikara Pemudah Gereja diam, Penembakan di Timika berturut-turut Pemuda Gereja diam.

Bukan hanya Pemudah gereja tetapi juga Ketua PGPP LIPIUS BINILUK tidak pernah angkat bicara ketiga umatnya yang di bunuh di Yahukimo dan dan Tolikara, tempat perlajar Gereja GIDI sekaligus mantan ketua Sinode Gidi.
Pembunuhan Yang dilakukan oleh aparat kepolisian pemuda Gereja dan Ketua PGPP Lipius Biniluk diam tetapi, ketiga pembakaran di Gereja di Ache Lipius Pertemuan dengan pangdam dan Kapolda lalu berbicara keras tentang pembakaran gereja di Aceh. Apakah orang Papua Papua Yang diduga dibunuh oleh polisi dan Tentara di Papua bukan bagian dari umat Tuhan ? Tegas Nesta.

Pemudah gereja selama ini diam dan bisu ketika orang Papua dibunuh tetapi, ketika gerea dibakar pemuda Gereja Demo di DPRP, apakah Manusia lebih Penting dimata Tuhan atau bagunan? Yang dibunuh aparat itu anggota pemuda atau anggota jemaat atau Bukan?
Mana yang lebih penting manusia yang merupakan umat ciptaan tuhan yang gereja Patut membelah sebagai umatnya. Sebab bagunan gereja ada karena manusia, tanpa manusia tidak mungkin ada gereja, bagunan bisa dibangun kapan saja tetapi manusia tidak bisa dibagun.
pemudah gerea di Papua jangan ada diskriminasi, coba demo juga tentang Pembunuhan di Papua. Gereja ada karena manusia, Tanpa manusia tidak mungkin ada gereja, selamatkan lebih penting dari pada bangunan gereja. Ujar Nesta.   (SP).


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

pengunjung

Subscribers Channel


Translate Pasema

Member

Flag Counter
 
Design Website : Design Website IG | Piter Papua Youtube | Piter Papua Facebook
Website Owner Suara Pasema
Copyright © 2020. Movie Papua - All Rights Reserved
'>'>Papuans Behind Bars the Irons
Piter Papua terima Design Blog Or Website
"body"