 |
| Rahmatullah Ukoli, Sekum IMM Sulut (Foto Ist) |
MANADO-Suarapasema.blogspot.com– Semua rasa simpati dan perhatian kepada Konflik di Kabupaten Tolikara Papua atas terjadinya pembakaran Masjid dan Pembunuhan 1 Orang Siswa 15 Tahun Korban Ditebak Oleh Oknum Tentaraa dan Polisi Indonesia, serta 10 Lainnya Luka-luka, Jumat (17/7/2015) kemarin.
Berbagai elemen Ormas, aktivis pergerakan mahasiswa tingkat Nasional dan tokoh agamapun mulai secara terbuka Indonesia menunjukkan sikap, mengecam dan angkat ‘tragedi’ pembakaran dan Penembakan tersebut.
Pengurus DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sulawesi Utara (Sulut) menegaskan bahwa berbagai tindakan anarkisme dan intimidasi yang mengatasnamakan agama adalah salah. Menurut mereka apa yang terjadi di Tolikara merupakan tindakan biadab, sehingga perlu diselesaikan dengan serius.
”Atas nama DPD IMM Sulut kami mengutuk keras aksi kekerasan, anarkisme, intimidasi yang mengatas namakan agama. Menurut kami semua kejahatan yang mengatasnamakan agama adalah kejahatan biadap. Baik itu, pembakaran Masjid, pembakaran Gereja dan Penembakan, Wihara dan rumah ibadah yang lain merupakan kesalahan yang tidak bisa ditolerir,” ujar Rahmatullah Ukoli, Sekretaris Umum DPD IMM Sulawesi Utara.
Ukoli juga menyentil secara tegas beberapa poin tuntutan yang harus ditindak lanjuti pemerintah dan Kapolri. ”Kami menuntu agar diusut tuntas kasus pembakaran Masjid di Tolikara, dan seluruh kasus kekerasan yang mengatasnamakan agama yaitu menembak Warga!. Berikut, tolong Copot Kapolda Papua, dan copot Kapolresta Tolokara,” tukas Ramhat sapaan akrab aktivis Muhammadiyah ini menutup.
Mahasiswa Papua yang ada di sulawesi utara juga sangat kecewa dengan ketiak adilannya Media dalam memberitakan Beritakan beritanya. karena selama kemarin 17/7/2015 sammpai 18/07 selalu dipersalahakan maslah Pembakaran dan sedangkan Penembakan kepada siswa berumur 15 Tahun Meninggal karena akibat tembakan oleh aparat Gabungan TNi dan Polri saja tidak Mengangkat Bicara dari semua elemen, hanya membesar-besarkan Pembaeritahuan tetapi tidak patuhi? Kami itu pada Peris.
Tambahnya, Aparat Kemana di Papua tidak Profesional dalam Menjalankan Tugas Kamananya. Kenapa sebelumnya sudah ada suraipnya Welcome tetapi kenapa media, Pemerintah dan Semua Elemen dipersalahakan Orang Papua Saja?
Semua Media dan Aparat Harus Adil dan Selidiki Kebenaran dengan melibatkan Kedua Belah Pihak, agar Maslahnya tidak menyebar dan supaya Warga Papua lain bisa menilai bahwa Negara Indonesia Adil.
Apakah Papua Bukan masih ada dalam Negara Republik Indonesia? Ataukah Papua Negara sendir?, Mohon Bijaklah, Jelasnhya dengan Suara Kekecewaan dan Kekesalannya.
Semua Media dan Aparat Harus Adil dan Selidiki Kebenaran dengan melibatkan Kedua Belah Pihak, agar Maslahnya tidak menyebar dan supaya Warga Papua lain bisa menilai bahwa Negara Indonesia Adil.
Apakah Papua Bukan masih ada dalam Negara Republik Indonesia? Ataukah Papua Negara sendir?, Mohon Bijaklah, Jelasnhya dengan Suara Kekecewaan dan Kekesalannya.
karan Masjid. Apakah Manusia Papua tidak penting dari pada Masjid? apakah Masjid Berharga di Bandingakan Manusia Papaua? jelas mahaiswa Papua yang tak inginsebut namanya. Maka Kapolda Papua dan Kopolres Tolikara Diminta untuk Mencopot Jabatannya karena tidak menjalankan Tugas secara Profesional dan slelu saja Konflik terus terjadi antara Aparat dan Masyarakat Papua. ( Suara Pasema).
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !