Anggota Ko'Sapa berpose bersama pemateri. Foto: Theresia |
Jayapura, Suaapasema.blogspot.com-- Dalam memperingati hari Sastra Indonesia yang jatuh pada 3 Juli setiap tahunnya, Komunis Sastra Papua yang sering disebut Ko'Sapa menggelar diskusi dengan mengangkat tema "Membaca Sastra Papua dalam Sastra Indonesia" di aula Asrama Tunas Harapan, Padang bulan, Abepura, Jayapura, Sabtu (4/7/2015).
Pada kegiatan ini Ko'Sapa menghadirkan dua pemateri antara lain Jhon Waromi, salah satu artis Indonesia tahun 1993 yang juga adalah Penyair, serta ketua Ko'Sapa, Andy Tagihuma.
Waromi dalam penyampaian materinya mengatakan, dalam bersastra, di mana pun, sastrawan diminta untuk harus berimajinatif. Berupaya untuk menerangkan, menjelaskan, memahami, membuka pandangan baru, dan memberikan makna realitas kehidupan agar manusia lebih mengerti dan bersikap yang semestinya terhadap realitas kehidupan.
Ia, kata Waromi, menyempurnakan realitas kehidupan walaupun sebenarnya fakta atau realitas kehidupan sehari-hari tidak begitu penting dalam sastra imajinatif.
"Kita orang Papua dalam kondisi kita hari ini menandakan kita sedang dalam ruang imaji, tetapi sama sekali tak disadari oleh semua orang Papua khususnya anak muda Papua. Sebagai anak muda, kita punya tanggung jawab yang besar," jelasnya.
Buruknya realitas tersebut, ia berpesan kepada anak muda Papua untuk memperbanyak waktu membaca serta menulis dengan mengurangi waktu bersenang-senang di tempat-tempat keramaian yang tak memberikan manfaat positifnya.
"Anak-anakku, jadikan kepalamu tempat sampah pengetahuan. Masukkan sebanyak-banyaknya bahan bacaan dan tulisan, kemudian endapkan. Suatu saat nanti akan melahirkan tulisan-tulisan yang berkualitas baik," pesan Waromi.
Andy Tagihuma, Ketua Komunitas Sastra Papua meminta mengembangkan dunia sastra Papua dengan dialeg Papua. "Tangkaplah angin yang lewat. Tuliskan apa yang kau lihat dan rasakan. Mulailah tulisan itu dengan satu huruf yang akan jadi kata dan dirangkai dalam kalimat yang akan jadi satu tulisan yang di mana saja boleh orang baca," tuturnya.
Motivasi dalam menulis itu, kata Andy, orang akan ada di mana-mana. "Saya tidak ke mana-mana, tetapi dengan menulis saya akan ada di mana-mana menjadi ujung tombak dan motivasi untuk kalian," jelasnya.
Sebagai informasi tambahan, pada tanggal 24 Maret 2013, sejumlah tokoh nasional dan daerah menetapkan tanggal 3 Juli sebagai hari Sastra Indonesia. Ditetapkannya tanggal tersebut sesuai hari kelahiran Abdoel Moeis, wartawan, politisi, dan sastrawan Indonesia.
tetap kompak yaa dan sangat menghargai satu sama lainnya untu memperingati hari sastra indonesia ini...
ReplyDeletehttps://www.tokopedia.com/codyonline/etalase/blower-solder-uap