keluarga korban, penembakan kasus Dogiyai, Distrik Ukabuga Timur (Harun Rumbarar). |
Jayapura-suarapasema.blogspot.com – Marten
Agapa keluarga korban dari kasus Dogiyai meminta kepada pemerintah, aparat
keamanan, segera mengusut tuntas kasus kriminal yang mengakibatkan 2 orang
siswa menjadi korban
‘’kami menialai
penembakan yang terjadi di mepago (25/6) malam itu tidak manusiawi dan sampai
saat ini belum ada tindakan pengusutan kasus tersebut,’’ungkap Agapa , dalam
jumpa pers yang di gelar di kantor KontraS padang bulan, jayapura, papua. Jumat
(3/7/2015) siang.
Lanjudnya, kami
melolak pendekatan pihak kepolisian kepada keluarga korban,jika
pendekatannya guna ingin menutup kasus tersebut.
namun kami mendukung
jika aparat penegak hukum ingin menyelesaikan kasus tersebut secara hukum yang
ada.
‘’ harapan kami dari
keluarga korban, agar penggungkapan kasus harus melibatkan pihak – pihak yang
independen jangan hanya sepihak saja, agar kasus ini tidak memihak kepada satu
pihak saja,’’ungkap keluarga korban kepada media.
Ditempat yang sama,
di tambahkan oleh ketua dewan adat paniai Jhon Gobai, kasus ini memang harus di
usut tuntas dan penggunaan terminologi OTK harus di gunakan dengan
ciri – ciri analisis yang terjadi agar tak salah kaprah dalam memberi nama
yang sengaja untuk menutupi kasus – kasus yang terjadi di papua.
‘’kejadian yang
terjadi di daerah Meepago Kabupaten Dogiyai ini sebenarnay kasus yang di
rencanakan sebab dari kronologi kejadian mobil yang melakukan penyerangan
datang dari arah Deiyai dan langsung melakukan tindakan kekerasan, lalu balik
kembali ke arah nabire.
Lanjud Gobai, kami
akan bentuk tim Advokasi untuk kasus Dogiyai dan akan melibatkan komponen
mahasiswa, lembaga Ham, mahasiswa dan pihak gereja ujarnya. (HR/Suara Pasema)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !