Saat Kapolda Berkunjung Di Asrama Jayawijaya.. |
Manado-Suarapasema.blogspot.com- Mahasiswa Papua di sulawesi utara
bertemu langsung dengan Kapolda Sulut Brigjen Pol Wilmar Marpaung, SH, meminta Keadian. Di
asrama Mahasiswa Jayawijaya di Batu Kota. Menyampaikan Semua isi hati, pesan
mahasiswa Papua dan mewakili Orang Tua Mahasiswa Papua di sulawesi Utara
disampaikan, denagn harapan agar pelaku segera mengungkap bisa ditangkap untuk
memberikan hukuman sesuai perbuatannya.
Seperti Yang disampaikan Oleh
Menas W, Mewakili Ikatan Mahasiswa Indonesia Papua (IMIPA). Imipa Merupakan
Oragnisasi payung atau Besar dari semua Organisasi yang ada di sulawesi. Menyamaikan
bahwa kami tidak akan melakukan tindakan apapun, Kecuali pada saat-saat
kejadian itu kita ada sama-sama dan barang bukti yang kami pegang lalu lakukan
sesuatu. Tetapi dari awal aparat duluan mengetahui sehingga sepenuhnya kami
serahkan kepada pihak kepolisian Negara Republik Indonesia Untuk Proses
semuanya. Karena Negara Kita Ini Negara Hukum Jelasnya.
Tambahnya Menas, Bahwa kami
sebenarnya Orang Korban tetapi kami menjadi pihak ketiga dan eempat, karena
kami mendendapat Informasi perkara yang terjadi ini Menemukan, Mengantar sampai
di Rumah Sakit sampai semua Sudah Tahu dulu baru kami tahu dari belangkang oleh
Pihak kepolisian. Maka kami tak ada tindakan yang kami lakukan, Kecuali pada
saat-saat yang terjadi itulah sehingga Kami Menerima Kenyataan yang Terjadi.
Dan Kami sebagai Umat yang percaya kami bersyukur mungkin ini rencana yang
Harus terjadi namun secara Manusiawi dan daging kita rasa kesal dan kecewa.
Benar dan tidak katakan Penyidik Pertama Katakan bahwa pertama temukan dengan
mobil avanza tetapi Silver yang lewat. Dan ternyata sulawesi utara yang pada
umumnya sulawesi utara di Kota Damai dan semuanya kita semua basudara ternyata
masih bisa di culik maka kita sangat Rasa kesal Ujar M.W Kepada Kapolda Sulut.
Kami sangat Rasa kesal tetapi apa
boleh buat, kami tahu dan kami sadari bahwa pertama kami Orang Pendatang, Hidup
di Negeri Orang, kami wajib dihargai kepada Tuan dimana mereka memberikan
tangan yang terbuka untuk kami bisa menekuni Ilmu di Negeri ini.
kami sangat Berterima kasih pada umumnya kepada Masyarakat Sulawesi utara
tetapi kami sangat mohon kepada masyarakat sulawesi utara dan Kapolda sulawesi
utara bagimana caranya supaya kondisi ini kendalikan baik sesuai apa yang
diharapkan.
Karena kami tidak inginkan antara
kami dan masyarakat sulawesi utara secara keseluruhan dan Ibas yang bisa
terjadi maka kami sebagai Mahasiswa tidak inginkan karena masyarakat sulawesi
utara yang besar mereka hidup di Tanah di papua Baik Bupati, Wakil Bupati,
Polri Anggota Dewan PNS, SKPD, Pengusaha, Melayani di Gereja dan Menjadi
Masyarakat biasa.
Kami tahu Hal itu karena satu
Orang membuat banyak Orang nyawa Menewaskan, Cara Manusia bisa membuat menjadi
Propokator tetapi kembali kepada Firman bahwa Propokator adalah Menewaskan
Banyak Orang maka itu kami tidak mau. Tetapi kami Juju, Jujur katakan bahwa
selama sulawesi utara kami Orang Papua Kasus, Demi Kasus, Demi kasus yang
terjadi itu tidak pernah terungkap. Bahkan kecelakaan, Bahkan Ketabrakan,
Bahkan Strom dari Listrik, Bahkan Pembunuhan Tak Manusiawi, Bahkan Penikaman
seperti ini tetapi tidak ada menyelesaian.
Maka Pertanyaanya Hukum di Negera
ini hanya melindungi Orang lain dan sedang kami orang Papua tidak kah? Baru
Keadilannya dimanasebenarnya, Kinerja pihak penyidik itu sejauh mana? Itu
pertanyaan buat kami mahasiswa Papua Jelas M.
Teteapi terima kasih pa Kapolda
baru pertama kali selama cukup lama saya disulawesi utara ini dari semester satu hingga semester akhir.
Beberapa bulan yang lalu kami bertemu dengan Kapolda lama dan harapan kami
bahwa kasus-kasus yang sudah di lewati kapolda yang lama tak terungkap tetapi
kapoda yang Baru kinerja yang baru sehingga dapat dibuktikan untuk kasus ini
bisa terungkap itu harapan kami.
Kami Ikatan Mahaiswa Indonesia
Papua (IMIPA) Kami sangat prihatin melihat kasus yang terjadi. Harapan
masyarakat papua pada umumnya dan pada khususnya kami mahaiswa Papua yang dianau Oleh Organisasi
Ikatan Mahasiswa Indonesia Papua (IMIPA) Rasa Prihatin. Maka kami berharap
kepada bapak kapolda sebagai Orang yang Beriman, bisa bekerja dengan hati dan
dahulu dengan Tuhan itu tidak mustahil. Manusia boleh katakan mustahil tetapi
Bagi Tuhan tak ada yang Mustahil.
Kata Kapolda sulut, Memenag
Musibah ini tidak kami inginkan dan musibah yang bisa terjadi kepada siapa
saja, Kami manusia bisa menolak tetapi ini takdir dan kita tidak tahu kapan
Tuhan panggil ya. Tapi memang sebagai kewajiban penyidik polri punya kewajiban
untuk mengungkap kasus ini sampai terungkap maka itu mahon dukungan doa dan
Bantuan informasi, dan bisa dalam waktu
yang tak terlalu lama terungkap ya. jelas Kapolda.
Tambah Kapolda siapa yang salah
kita harus dihukum ya, karena negara kita ini negara Hukum dan tak ada kebal di
negara ini, cuman kan ada Proses dan tidak bisa asal tangkap Ujar Kapolda.
Mewakili Orang Tua Mahasiswa Papua
disampaikan Oleh Bapak Pdt. Filemon. W, Bahwa Baru pertama kami ini selama saya
35 tahun ada di manado satu-satu kapolda yang yang bisa turun langsung di rumah
sakit dan di tempat duka serta di TKP.
Maka kami mohon kepada Bapak agar
masalah ini pelakunya bisa terungkap dan diberikan Hukuman sesuai hukum yang
berlaku di negara ini, karena beberapa kali kejadian pelaku belum ditangkap
sampai sekarang, Kecuali binatang yang mati boleh kami biarkan begitu saja.
Sebab kemarin apa lagi gubernur Papua dan Papua barat turun lalu seesaiakan
masalah perdamaian saja sampai saat ini pelaku belum juga di tangkap. Ujarnya.
(Suara Pasema).
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !