Manado-Suarapasema.blogspot.com, Bangsa Melanesia Di Manado yang di mediasi oleh Komite Nasional Papua
Barat (KNPB ) Konsulat Indonesia Tengah, bersama seluruh Pelajar, pemuda,
mahasiswa dan Masyarakat setanah Papua
yang berada di Tanah Minahasa. Tepatnya
diasrama Kamasan V manado Sulawesi utara, telah melaksanakan Ibadah
dalam rangka memperingati hari Aneksasi Bangsa Papua Barat ke 52 Tahun Oleh Negara kesatuan
Republic Indonesia dan Sosialisasi Hasil Deklarasi Saralana Yaitu Penyatuan
Faksi Gerakan Politik Bangsa Papua Barat Di Vanuatu Pada Hari jumat, 01 Mei
2015.
Dalam Kegiatan Tersebut dihadiri Oleh Gabungan Putra Putri Papua yang
Berkota Studi di Manado, Tomohon, Tondano dan Bitung Sebanyak
300 jiwa. Bisa Hadir Lebih dari itu
Namun Karena ada duka sehingga hadir hanya 300 Orang saja.
Kegiatan ini diawali dengan Ibadah
syukur
atas pencaplokan Tanah, Air, Udara dan Manusia yang mendiami bumi
cendrawasih secara paksa oleh Neokolonialisme Indonesia. Awal Dimulai Acara ini dari
pukul 10.00 -12.30 wita (waktu Indonesia tengah). Dimana acara ini berlangsung dengan meriah karena master
lidear (mc) memimpin hadirin dengan alunan music dan nyanyian versi orang papua
dengan aman, damai dan penuh berwibawa. Usai
Ibadah pada pukul 12.30 wita, maka ketua KNPB Konsulat Indonesia Tengah, Hiskia
Meage melanjutkan dengan sosialisasi hasil dukungan salidaritas dari sesame Rumpun
Melanesia di Vanuatu yang di motori oleh Masyarakat adat dan Dewan
Gereja-gereja di Vanuatu dengan nama Deklarasi Saralana yang menyetuskan Gerakan Persatuan Pembebasan Untuk Papua
Barat Atau The United Liberation Movement For West Papua
(ULMWP.
Setelah kegiatan Ibadah
pengucapan syukur hari aneksasi ke 52 dan sosialisasi hasil persatuan Bangsa
Papua, peserta yang hadir
dalam acara dimaksud merespon dengan baik maksud aneksasi dan hasil positif Penyatuan
faksi gerakan politik Papua barat untuk mengakhiri penderitaan umat pilihan Adapun yang menjadi respon dan
tanggapan positif setelah mengetahui arti Aneksasi dan hasil persatuan anak
bangsa di Vanuatu maka putra-putri Papua di manado Sulawesi Utara menyikapi
sebagai berikut;
A.
Respon Mahasiswa Papua terhadap Deklarasi Saralana
I. Kepada ke 5 anggota dewan Komite Melanesian dan pemimpin – pemimpin ULMWP;
1.
Mohon
menjaga dan mengontrol kepada utusan
Negara RI ke Negara-Negara di Oceania/ Melanesia
2.
Kami
bermohon untuk menjaga anak Melanesia yang kuliah di luar negri yang di
sponsori oleh pemerintah Indonesia, mohon mempengaruhi mereka dan membawa
pikiran mereka kepada nasionalismenya Orang Papua.
3.
Untuk
ULMWP, tolong jangan mementingkan diri
sendiri atau EGOisme faksi tapi tetap bersatu bersama, mulai dari gereja, toko
adat dan seluruh rakyat Melanesia. It keep it up….God Bless.
4.
Kami
Mahasiswa Papua yang ada di Sulawesi Utara dan di Luar Papua mendukung penuh deklarasi
saralana di Vanuatu untuk ULMWP. Harapan anak generasi muda Bangsa Papua hanya
di ULMWP. Maka, jangan sampai diganggu oleh pihak ketiga yaitu Indonesia,
sehingga dorongan dan dukungan kami tetap diteruskan supaya ULMWP menjadi
anggota sah di MSG
Pada 21 Mei 2015.
II. Seruan Kepada Pemuda, Pelajar, Mahasiswa dan Masyarakat asal Papua di Sulawesi utara dan kota lainya di Indonesia;
1.
Kerja
sama tanpa membeda-bedakan ras, hentikan kekerasan otot dan harus berubah ke
pengetahuan (otak) yang cerdas. Dan harus mengakhiri.
2.
Persatuan
mahasiswa dari sorong sampai merauke boleh tingkatkan, harapan kami dari
mahasiswa/I (sulut) dalam waktu cepat dan lambat Tuhan buka jalan untuk Bangsa
Papua Barat karena Dia adalah segalanya.
3.
Kata
seruan dari saya bahwa; kaka-kaka yang berjuang harus semangat dan harus
berjuang dengan Iman, tolong kaka-kaka mempersatukan kami adik-adik papua
seperti adik kandung kaka-kaka.
4.
Kepada
wadah pergerakan di sulut, membangun kembali komunikasi mulai dari seluruh
wadah sosial dan keimanan melalui IMIPA untuk bersatu dalam TUHAN.
5.
Mari
kawan-kawan bangsa Papua khususnya mahasiswa/i wilayah Konsulat Indonesia
tengah kita harus membangun kesatuan persatuan untuk mengakhiri. Kami sebagai
bangsa Papua mari bersatu untuk mengakhiri. Tidak ada perbedaan Suku, Bahasa dan
Budaya tetapi kami tetap bersatu untuk menentukan nasib sendiri bangsa Papua
Barat.
B.
Respon Mahasiswa
Papua terhadap arti Aneksasi Bangsa Papua Barat
1. Aneksasi merupakan pencaplokan Tanah,air, udara dan Manusia Papua
secara paksa dan mengabaikan hak-hak dasar bangsa pribumi. Oleh karena itu,
tanggal 01 Mei di jadikan sebagai hari kesepakatan pembantaian bangsa papua
barat. Maka, setiap tahun bangsa papua barat di dalam Negeri dan Di luar Negeri perlu memperingati
dalam bentuk; aksi demo damai, menulis sejarah kejahatan neokolonialisme NKRI,
pembantaian militerisme (TNI/POLRI), dan kapitalisme (investor asing yang
mengerut kekayaan Alam Orang Papua); dan merayakan dalam Ibadah (doa dan Puasa)
2. Perjuangan bangsa Papua Barat harus di lakukan melalui perLAWANan
dalam KASIH
3. Bangsa Papua Barat tidak pernah BERINTEGRASI kedalam Pangkuan Ibu
pertiwi Indonesia. Tetapi yang benar adalah Bangsa Papua barat di Aneksasi
secara Paksa demi kepentingan Ekonomi Kapitalisme amerika serikat (AS) dan
kroni-kroninya.
Demikian hasil kesimpulan dalam
pertemuan yang di mediasi oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Konsulat
Indonesia Tengah, ketika memperingati hari Aneksasi Bangsa Papua Barat ke 55
dan sosialisasi penyatuan faksi gerakan politik bangsa papua barat, melalui Deklarasi
Saralana. Atas perhatian, kerja sama, dukungan yang tak terhingga kami
mengucapkan terimakasih.
Minahasa, 01 Mei
2015
Hiskia Meage
Ketua
Umum, KNPB Konsulat Indonesia Tengah
By: Y/Tabo/P.Lokon
Free West Papua
ReplyDelete